JIPI Vol. 25 (3): 412 423 413 besar dalam upaya pemulihan lahan yang tercemar logam berat, seperti di pertambangan emas. Penelitian yang diarahkan untuk mengidentifikasi dan mengenal karakteristik jenis-jenis tumbuhan yang mampu mengakumulasikan logam dan mampu beradaptasi di lahan bekas tambang masih sangat diperlukan.

Jenis-Jenis Pertambangan Mineral Industri ~ Jenis-jenis Pertambangan Mineral Industri di antaranya adalah Batu kapur, Yodium, Belerang, Tanah liat, Kaolin, Pasir Kuarsa dan Batu Granit. Batu kapur, terdapat pada pegunungan kapur di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali bagian selatan, dan Papua bagian selatan. Batu kapur juga dapat diambil dari batu-batu karang di dasar laut dangkal di dekat pantai. Cara pengambilan batu kapur dan karang pantai digali, kemudian diangkut hasilnya. Batu kapur yang digunakan sebagai bahan bangunan harus dibakar lebih dahulu. Yodium, terdapat di dekat Mojokerto dan Semarang. Belerang, terdapat di Gunung Welirang Jawa Timur dan Gunung Patuha Jawa Barat. Tanah liat, yaitu tanah yang banyak mengandung liat 65%. Butirbutirnya sangat halus sehingga rapat dan sulit merembeskan air. Tanah ini banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan Sumatera. Kaolin, terdapat di Bangka, Belitung, dan Sulawesi utara. Hasil tambang ini diolah dalam industri keramik di beberapa kota. Pasir Kuarsa, Tempat-tempat penggalian pasir kuarsa terdapat di Bangka, Belitung, dan Jawa timur Madura. Pasir kuarsa diolah lebih lanjut di pabrik-pabrik untuk bahan membuat kaca, piring, dan gelas. Batu Granit, Batu granit terdapat dan diolah di Pulau Karimun Riau, kemudian diangkut ke Dumai dan Pulau Batam. Sumber pustaka Geografi untuk SMA/ MA Kelas XI / penyusun, Dibyo Soegimo, Ruswa n t o ; editor, Ayang Susatya, Sugeng Raharjo ; illustrator, Nashirudin. - Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. Baca juga Pengertian dan Penggolongan Sumber Daya Alam Klasifikasi Bahan Galian Menurut Kepentingannya Jenis-Jenis Pertambangan Bijih atau Logam Jenis-Jenis Pertambangan yang Menghasilkan Energi Pengertian Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Beserta Contohnya Pengertian Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui Beserta Contohnya

Adapunlingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. industri pertambangan dalam banyak kasus memiliki posisi dominan dalam pembangunan sosio-ekonomi negara maju dan berkembang. Sektor industri ini berdampak sangat signifikan dalam arti positif maupun negatif.

Desember 19, 2018 Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KKBI, 1990, pengertian menambang adalah menggali mengambil barang tambang dari dalam tanah. Sedangkan menurut Supramono 2012, pertambangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan penggalian ke dalam tanah bumi untuk mendapatkan sesuatu yang berupa hasil tambang. Pertambangan mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, diluar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah. Mineral yaitu senyawa organik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabunganya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Pertambangan batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal. Industri pertambangan sebagai industri hulu yang menghasilkan sumber daya mineral dan merupakan sumber bahan baku bagi industri hilir yang diperlukan oleh umat manusia di seluruh dunia. Sektor pertambangan merupakan sektor yang strategis, selain itu bagi daerah yang kaya sumber daya alamnya, pertambangan merupakan tulang punggung bagi pendapatan daerah tersebut Djajadiningrat 2007. Jenis-jenis Pertambangan Berdasarkan sistem penambangan yang dilakukan, pertambangan dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sudrajat, 2010 Tambang terbuka surface mining. Pemilihan sistem tambang terbuka biasanya diterapkan untuk bahan galian yang keterdapatannya relatif dekat dengan bumi. Sebelum melakukan penggalian atau pengambilan bahan galian, terlebih dahulu harus melakukan pekerjaan-pekerjaan pendahuluan seperti; pembersihan rencana tambang land clearing, pengupasan tanah penutup over burden dan penggalian atau pembongkaran bahan galian digging. Tambang bawah tanah underground mining. Pemilihan metode penambangan dengan sistem tambang bawah tanah underground mining, sangat ditentukan oleh beberapa faktor teknis kondisi geologi bahan galian yang akan ditambang dan faktor pendukung lainnya. Berdasarkan pengurusan izin usaha pertambangan yang dilakukan, pertambangan dibagi menjadi menjadi tiga jenis, yaitu Sulto, 2011 Bahan galian strategis golongan A, terdiri dari minyak bumi, aspal, antrasit, batu bara, batu bara muda, batu bara tua, bitumen, bitumen cair, bitumen padat, gas alam, lilin bumi, radium, thorium, uranium, dan bahan-bahan galian radio aktif lainnya antara lain kobalt, nikel dan timah. Bahan galian vital golongan B, terdiri dari air raksa, antimon, aklor, arsin, bauksit, besi, bismut, cerium, emas, intan, khrom, mangan, perak, plastik, rhutenium, seng, tembaga, timbal, titan/titanium, vanadium, wolfram, dan bahan-bahan logam langka lainnya antara lain barit, belerang, berrilium, fluorspar, brom, koundum, kriolit, kreolin, kristal, kwarsa, yodium, dan zirkom. Bahan galian golongan C, terdiri dari; pasir, tanah uruk, dan batu kerikil. Berdasarkan jenis komoditas tambang yang diusahakan, pertambangan dibagi menjadi empat jenis, yaitu UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Mineral radioaktif. Mineral radioaktif adalah mineral yang mengandung elemen uranium dan thorium. Mineral radioaktif dibagi menjadi lima macam yaitu radium, thorium, uranium, monasit, dan bahan galian radio aktif lainnya. Mineral logam. Mineral logam merupakan mineral yang tidak tembus pandang dan dapat menjadi penghantar panas dan arus listrik. Mineral logam dibagi menjadi 59 macam yaitu litium, berilium, magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng, timah, nikel, mangan, platina, bismuth, molybdenum, bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit, vanadium, kromit, antimony, kobalt, tantalum, cadmium, gallium, indium, yytrium, magnetit, besi, galena, alumina, niobium, zirconium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, cesium, lanthanum, niobium, neodymium, hafnium, scandium, alumunium, palladium, rhodium, osmium, ruthenium, iridium, selenium, telluride, strontium, germanium dan zenotin. Mineral bukan logam. Mineral bukan logam dibagi menjadi 40 macam yaitu intan, korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar, kriorit, yodium, brom, klor, belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika, magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay, fire clay, zeolite, kaolin, feldspar, bentonit, gypsum, dolomite, kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, zircon, wolastonit, tawas, batu kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan batu gamping. Batuan dan batubara. Batuan adalah benda keras dan padat yang berasal dari bumi, yang bukan logam. Batuan dibagi menjadi 47 macam yaitu pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap, slare, granit, granodiorit, andesit, garbo, periodit, basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah urug, batu apung, opal, kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan, gamet, giok, agat, diorite, topas, batu gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai, batu kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, sirtu, tanah, urukan tanah setempat, tanah merah, batu gamping, onik, pasir laut, dan pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau unsur mineral bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan. Batuan dibagi menjadi 4 macam yaitu bitumen padat, batuan aspal, batubara dan gambut. Asas-asas Pertambangan Berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, terdapat empat asas yang berlaku dalam penambangan mineral dan batubara, yaitu a. Manfaat, Keadilan, dan Keseimbangan Asas manfaat dalam pertambangan adalah asas yang menunjukkan bahwa dalam melakukan penambangan harus mampu memberikan keuntungan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Asas keadilan adalah dalam melakukan penambangan harus mampu memberikan peluang dan kesempatan yang sama secara proporsional bagi seluruh warga negara tanpa ada yang dikecualikan. Sedangkan asas keseimbangan adalah dalam melakukan kegiatan penambangan wajib memperhatikan bidang-bidang lain terutama yang berkaitan langsung dengan dampaknya. b. Keberpihakan kepada Kepentingan Negara Asas ini mengatakan bahwa di dalam melakukan kegiatan penambangan berorientasi kepada kepentingan negara. Walaupun di dalam melakukan usaha pertambangan dengan menggunakan modal asing, tenaga asing, maupun perencanaan asing, tetapi kegiatan dan hasilnya hanya untuk kepentingan nasional. c. Partisipatif, Transparansi, dan Akuntabilitas Asas partisipatif adalah asas yang menghendaki bahwa dalam melakukan kegiatan pertambangan dibutuhkan peran serta masyarakat untuk penyusunan kebijakan, pengelolaan, pemantauan, dan pengawasan terhadap pelaksanaannya. Asas transparansi adalah keterbukaan dalam penyelenggaraan kegiatan pertambangan diharapkan masyarakat luas dapat memperoleh informasi yang benar, jelas dan jujur. Sebaliknya masyarakat dapat memberikan bahan masukan kepada pemerintah. Sedangkan asas akuntabilitas adalah kegiatan pertambangan dilakukan dengan cara-cara yang benar sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada negara dan masyarakat. d. Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Asas berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah asas yang secara terencana mengintegrasikan dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya dalam keseluruhan usaha pertambangan mineral dan batubara untuk mewujudkan kesejahteraan masa kini dan masa mendatang. Tahapan Aktivitas Petambangan Menurut Latupono 2005, terdapat empat tahap aktivitas penambangan modern saat ini, yaitu sebagai berikut Prospecting, bertujuan untuk mencari bahan tambang yang mempunyai nilai jual mineral logam atau non logam. Exploration, bertujuan untuk mendeterminasi keakuratan cadangan bahan tambang. Pada tahap ini dilakukan studi kelayakan. Development, merupakan tahap pembukaan deposit bahan tambang untuk tahap selanjutnya yaitu produksi, pada tahap ini dilakukan a penghentian kegiatan jika pada tahap 2 tahap eksplorasi tidak layak tambang; b studi dampak lingkungan, teknologi yang sesuai, serta perizinan; c konstruksi akses jalan dan sistem transportasi; d penentuan lokasi pabrik dan fasilitas konstruksi; e pembukaan lahan bahan tambang. Eksploitation, merupakan tahap produksi bahan tambang. Daftar Pustaka Supramono, Gatot. 2012. Hukum Pertambangan Mineral dan Batu Bara di Indonesia. Jakarta Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Djajadiningrat. 2007. Pertambangan Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat. Manado Universitas Sam Ratulangi. Sudrajat, Nandang. 2010. Teori dan Praktik Pertambangan Indonesia menurut Hukum. Yogyakarta Pustaka Yustisia. Sulto, Ali. 2011. Skripsi Dampak Aktivitas Pertambangan Bahan Galian Golongan C Terhadap Kondisi Kehidupan Masyarakat Desa. Bogor Institut Pertanian Bogor. Latupono, S. 2005. Tesis Kajian Kerusakan Lingkungan Akibat Penambangan Pasir dan Batu di Desa Waeheru Kec. Teluk Ambon Baguala - Kota Ambon. Yogyakarta Universitas Gadjah Mada.

Jenispertambangan yg termasuk pertambangan mineral industri adalah 1 Lihat jawaban Iklan sultan268 Batu kapur, belerang, yodium,tanah liat,kaolin,pasir kuarsa, batu granit ihh kok benerr sihh jawabnnyaaa Ohh iya ya suck bener bener Iklan Pertanyaan baru di IPS Dapatkah kamu menyebutkan perbedaan kedua ekosistem tersebut? Oleh Ani Rachman, Guru SDN Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Proses pengambilan bahan tambang tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Hal ini karena terdapat bahan tambang yang tidak dapat diperbarui. Artinya, bahan tambang tersebut akan habis jika diambil secara terus-menerus dan dalam jumlah yang banyak. Adapun jenis pertambangan berdasarkan kegunaannya dapat dibedakan menjadi pertambangan bijih, energi, mineral, dan galian. Berikut adalah penjelasannya Pertambangan bijih Pertambangan bijih di Indonesia meliputi Besi Bijih besi banyak terdapat di Indonesia antara lain Bijih besi magnetit hematit banyak terdapat di Kalimantan Tengah. Bijih besi laterit banyak terdapat di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Bijih besi titan banyak terdapat di Aceh, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera barat, Lampung, Pantai Cilacap, dan Pantai Pelabuhan Ratu. Baca juga Jenis-jenis Bahan Tambang dan Mineral Bauksit bijih aluminium Bauksit merupakan bahan tambang yang memiliki sifat ringan, tidak berkarat, dan kuat. Daerah penghasil bauksit di Indonesia, yaitu di Singkawang, Pulau Bintan, Pulau Bintang, dan Kepulauan Riau. Timah Timah merupakan salah satu hasil tambang yang penting di Indonesia. Hasil tambang ini banyak memiliki manfaat, yaitu untuk kertas timah, kaleng, huruf cetak, dan patri. Adapun hasil tambang jenis ini banyak terdapat di Pulau Bangka, Belitung, dan Singkep. Nikel Bijih nikel terbentuk dari dalam tanah hasil pelapukan peridotit. Daerah penghasil bijih nikel di Indonesia, yakni Pulau Gag di Papua, Pulau Mantang di Teluk Bone, Pegunungan Verbeek di Soroako, Pulau Halmahera, dan Sulawesi Tenggara.
PenggunaanBahan Peledak di Industri Pertambangan Umumnya, bahan galian industri terdapat di dekat permukaan tetapi juga ada yang terdapat dan terkumpul di bawah permukaan tanah yang relatif agak dalam. Selain itu bahan galian tersebut ada yang keras. Ada yang lunak bahkan setengah kompak.
Mengenal Jenis Tambang dan Cara Pengambilan Mineral – Memahami jenis-jenis tambang dan proses ekstraksi mineral dapat membantu kita memilih metode penambangan yang paling tepat, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan keamanan dan kesehatan pekerja tambang. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara singkat tentang jenis-jenis tambang dan proses ekstraksi mineral untuk meningkatkan pemahaman kita tentang industri pertambangan dan dampaknya pada lingkungan serta masyarakat. Mengenal jenis tambang menjadi penting bagi kita untuk dapat membedakan dan mengidentifikasi proyek tambang yang kita jumpai. Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis tambang, seperti tambang terbuka, tambang bawah tanah, dan tambang subsea serta keuntungan dan kerugian dari setiap jenis tambang Tambang Terbuka Jenis tambang yang pertama adalah tambang terbuka, di mana proses tambang berada di daerah permukaan atau dekat permukaan tanah. Tambang ini umumnya beroperasi untuk mengambil mineral atau batubara yang letaknya cukup dangkal. Metode penambangan yang berupa penggalian lubang-lubang besar dan lebar pada permukaan tanah dan melakukan peledakan pada batuan. Keuntungan dari tambang terbuka adalah biaya eksploitasi yang relatif lebih murah dan lebih mudah diakses. Namun, kelemahannya adalah dampak lingkungan yang besar dan kerusakan habitat alami serta peningkatan risiko kecelakaan kerja. Tambang Bawah Tanah Jenis tambang berikutnya adalah jenis tambang yang beroperasi di dalam tanah, di bawah permukaan. Tambang ini umumnya beroperasi dengan tujuan untuk mengambil mineral atau batubara yang letaknya lebih dalam di bawah tanah. Metode penambangan dengan cara membuat terowongan dan lorong-lorong yang saling terhubung di dalam tanah, kemudian melakukan peledakan pada batuan. Keuntungan dari tambang bawah tanah adalah dampak lingkungan yang lebih kecil dan risiko kecelakaan kerja yang lebih rendah. Namun, kelemahannya adalah biaya eksploitasi yang lebih tinggi dan kesulitan dalam akses. Tambang Subsea Tambang ini adalah jenis tambang yang berada di dasar laut atau di lepas pantai. Umumnya pengambilan mineral atau gas alam pada tambang ini berada di dasar laut. Metode penambangan ini adalah dengan menggunakan peralatan khusus seperti kapal penggali dan pengeboran untuk mengambil mineral atau gas alam. Keuntungan dari tambang subsea adalah dampak lingkungan yang lebih kecil daripada dengan tambang terbuka, karena kebanyakan aktivitas penambangan dilakukan di bawah permukaan laut. Namun, kelemahannya adalah biaya eksploitasi yang tinggi, kesulitan teknis dalam pengambilan mineral dan risiko kerusakan terumbu karang serta habitat laut yang penting. Proses Pengambilan Mineral Pengeboran Pengeboran adalah proses pengambilan mineral yang dilakukan dengan cara menggali lubang-lubang pada tanah atau batuan menggunakan alat pengebor. Alat pengebor yang ada bervariasi, mulai dari alat pengebor tangan hingga mesin pengebor besar yang sudah lengkap dengan teknologi canggih. Keuntungan dari proses pengeboran adalah efisiensi yang lebih tinggi dalam mengambil mineral atau bahan tambang yang lebih dalam di bawah permukaan tanah. Namun, kelemahan dari proses ini adalah biaya operasional yang tinggi, risiko kecelakaan kerja yang lebih besar, dan dampak lingkungan yang cukup besar. Peledakan Peledakan adalah proses pengambilan mineral dengan cara meledakkan batuan atau tanah menggunakan bahan peledak. Proses ini biasanya dapat Anda jumpai pada tambang terbuka atau tambang bawah tanah. Keuntungan dari proses peledakan adalah efisiensi yang tinggi dalam memecahkan batuan dan mengambil mineral. Namun, kelemahan dari proses ini adalah risiko kecelakaan kerja yang tinggi, dampak lingkungan yang besar, dan risiko kesehatan bagi pekerja tambang akibat paparan debu dan bahan kimia yang berbahaya. Pemisahan Mineral dari Batuan Pemisahan mineral dari batuan adalah proses pengambilan mineral yang dilakukan dengan cara memisahkan mineral dari batuan menggunakan teknik pemisahan. Teknik pemisahan yang umum digunakan adalah proses flotasi, gravitasi, pemisahan magnetik, dan pemisahan elektrostatik. Keuntungan dari proses pemisahan mineral dari batuan adalah kemampuan untuk memisahkan mineral dari batuan dengan efektif dan mengoptimalkan hasil produksi. Namun, kelemahan dari proses ini adalah biaya operasional yang tinggi, risiko kerusakan lingkungan, dan risiko kesehatan bagi pekerja tambang akibat paparan bahan kimia yang berbahaya. Dampak Lingkungan Polusi Udara Proses penambangan dan pengolahan mineral menghasilkan debu dan partikel halus yang dapat menyebabkan polusi udara. Polusi udara dari industri pertambangan dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan masalah kesehatan lainnya pada masyarakat sekitar dan pekerja tambang. Selain itu, proses peledakan dan penggunaan bahan kimia dalam pengolahan mineral juga dapat menghasilkan gas beracun yang dapat menyebabkan polusi udara. Polusi Air Industri pertambangan dapat mencemari air permukaan dan air tanah melalui pelepasan limbah berbahaya seperti tailing, asam tambang, dan bahan kimia lainnya. Limbah ini dapat mencemari sumber daya air dan mengancam kehidupan masyarakat dan satwa liar yang bergantung pada air bersih. Kerusakan Habitat Proses penambangan seringkali mengakibatkan kerusakan pada habitat alami seperti hutan, sungai, dan laut. Aktivitas penambangan dapat mengubah struktur dan komposisi tanah dan lingkungan, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat satwa liar dan mengancam keanekaragaman hayati. Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca Industri pertambangan juga dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana. Emisi gas rumah kaca dari industri pertambangan dapat berkontribusi pada perubahan iklim global dan mempercepat pemanasan global. Dengan mengenal lebih dekat jenis-jenis tambang dan cara pengambilan mineral, kita dapat memahami bagaimana industri pertambangan bekerja dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam memperluas pengetahuan mengenai industri pertambangan.
Produksibatubara di Indonesia memang sangat melimpah. Sunday, 22 Jumadil Awwal 1443 / 26 December 2021

Berdasarkandata Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM, Pertambangan dan Energi Kabupaten Bulukumba, potensi pertambangan yang dikelola dan dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dan masyarakat hanyalah bahan tambang galian golongan C seperti: batu gamping yang banyak terdapat di Kecamatan Bontotiro, Bontobahari, Herlang dan Kajang; tanah liat yang terdapat di Bialo (Kecamatan Kindang), Kasuara

Pengertian Jenis, Asas dan Tahapan Pertambangan. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang (Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
AOKOens.
  • w6ku0nkwcm.pages.dev/32
  • w6ku0nkwcm.pages.dev/208
  • w6ku0nkwcm.pages.dev/24
  • w6ku0nkwcm.pages.dev/356
  • w6ku0nkwcm.pages.dev/192
  • w6ku0nkwcm.pages.dev/391
  • w6ku0nkwcm.pages.dev/391
  • w6ku0nkwcm.pages.dev/387
  • w6ku0nkwcm.pages.dev/221
  • jenis pertambangan mineral industri terdapat pada kolom