Pembagian Kelas IP Address dikutip dari Pada dasarnya IP Address di bagi menjadi 5 kelas, namun yang umum di gunakan hanya 3 kelas. Berikut pembagian IP Address berdasarkan kelasnya Pertama Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host 255x255x255. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, Kedua Dua bit IP address kelas B selalu di set 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address network ID = dan host ID = Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yakni berjumlah network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. Ketiga IP address kelas C pada awalnya digunakan untuk jaringan berukuran keci seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. Ke empat IP address kelas D di gunakan untuk keperluan multitasking. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicash group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. Ke lima IP address kelas E tidak diperuntukan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antaa 248-255 February 25, 2010 - Posted by Jaringan IP, IP Address, Jaringan, kelas IP, TCP/IP
Alatukur panjang yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari- hari adalah mistar. Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm (0,1 cm) dan ketelitiannya setengah skala terkecil 0, 5 mm (0,05 cm). (a) (b) Gambar 1 Mistar : a) Mistar dengan jangkauan pengukuran 10,5 cm, b) Contoh mengukur panjang menggunakan mistar B. Jangka Sorong
Alamat IP Internet Protocol Address, adalah sistem pengalamatan di network dengan menggunakan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d 255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik ., mulai dari hingga atau kira-kira akan ada 4 milyar lebih IP address yang dapat dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia.. IP address memiliki 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian bagian networkNet ID dan bagian host Host ID. Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu. Perbedaan tiap kelas terletak pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut IP address kelas A Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host 255×255×255×0. IP address kelas B Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address network ID = dan host ID = Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yakni berjumlah network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. IP address kelas C IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. IP address kelas D IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas E IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan. Dalam penggunaannya, IP Address dibagi menjadi 2 golongan, yaitu Public Address dan Private Address. Public Address adalah IP Address yang digunakan untuk komunikasi pada jaringan di internet, sebagai contoh pada saat kita pertama kali mengakses URL maka secara otomatis computer kita akan melakukan koneksi menuju alamat angka tersebut dapat kita lihat pada baris status di browser kita Internet Explorer/Mozilla Firefox yang terletak pada sebelah kiri bawah. Nomor adalah IP address yang digunakan di jaringan internet dan digolongkan sebagai Public Address. Private Address adalah IP Address yang digunakan untuk komunikasi yang tidak terhubung langsung dengan internet atau berada pada sebuah area local. Dengan menggunakan Private Address ini, computer tidak dapat terhubung dengan internet. Hanya dapat bertukar informasi dengan computer lainnya yang juga terhubung pada jaringan yang sama intranet. Private IP ini biasanya digunakan pada suatu perkantoran. Nomor yang digunakan biasanya dimulai dengan sampai seterusnya sebanyak computer yang ada. Tipe-tipe Jaringan Komputer Dalam jaringan terdapat tiga buah peran yang dijalankan, diantaranya Client Peran hanya sebatas pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya sharing, informasi, dan lain-lain Peer client yang menyediakan sumber daya untuk dibagi kepada client lain sekaligus memakai sumber daya yang tersedia pada client yang lain peer to peer Server menyediakan sumber daya secara maksimal untuk digunakan oleh client tetapi tidak memakai sumber daya yang disediakan oleh client Jenis-Jenis Jaringan Berdasarkan Fungsi 1. Jaringan Client-Server Merupakan server didalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau lebih server. Client juga biasa disebut front-end meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat. Pada Windows NT, Windows 2000, dan Windows Server 2003, jaringan berbasis server diorganisasikan di dalam domain-domain. Domain adalah koleksi jaringan dan client yang saling berbagi informasi. Keamanan domain dan perizinan log on dikendalikan oleh server khusus yang disebut domain controlle. Terdapat satu pengendali domain utama atau Primary Domain Controller PDC dan beberapa domain controller pendukung atau backup Domain Controller BDC yang membantu PDC pada waktu-waktu sibuk atau pada saat PDC tidak berfungsi karena alasan tertentu. Primasry Domain Controller juga diterapkan di dalam jaringan yang menggunakan server Linux. Software yang cukup andal menangani masalah ini adalah samba yang sekaligus dapat digunakansebagai penyedia layanan file dan print yang membuat computer Windows dapat mengakses file-file di mesin Linux dan begitu pula sebaliknya. Jaringan berbasis server memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah Media penyimpanan data yang terpusat memungkinkan semua user menyimpan dan menggunakan data di server dan memberikan kemudahan melakukan backup data di saat kritis. Pemeliharaan data juga menjadi lebih mudah karena data tidak tersebar di beberapa computer. Kemampuan server untuk menyatukan media penyimpanan di satu tempat akan menekan biaya pembangunan jaringan. Server yang telah dioptimalkan membuat jaringan berjalan lebih cepat daripada jaringan peer-to-peer. Membebaskan user dari pekerjaan mengelola jaringan. Kemudahan mengatur jumlah pengguna yang banyak. Kemampuan untuk sharing peralatan mahal seperti printer laser. Mengurangi masalah keamanan karena pengguna harus memasukkan password untuk setiap peralatan jaringan yang akan digunakan. 2. Jaringan Peer To Peer Setiap computer di dalam jaringan peer mempunyai fungsi yang sama dan dapat berkomunikasi dengan computer lain yang telah memberi izin. Jadi, secara sederhana setiap komputer pada jaringan peer berfungsi sebagai client dan server sekaligus. Jaringan peer digunakan di sebuah kantor kecil dengan jumlah computer sedikit, dibawah sepuluh workstation. Keuntungan menggunakan jaringan peer adalah Tidak memerlukan investasi tambahan untuk pembelian hardware dan software server. Tidak diperlukan seorang network administrator dan setupnya mudah serta meminta biaya yang murah. Kerugian menggunakan jaringan peer adalah Sharing sumberdaya pada suatu komputer didalam jaringan akan sangat membebani computer tersebut. Masalah lain adalah kesulitan dalam mengatur file-file. User harus menangani komputernya sendiri jika ditemui masalah keamanan sangat lemah. 3. Jaringan Hybrid Jaringan hybrid memiliki semua yang terdapat pada tiga tipe jaringan di atas. Ini berarti pengguna dalam jaringan dapat mengakses sumber daya yang dishare oleh jaringan peer, sedangkan di waktu bersamaan juga dapat memanfaatkan seumber daya yang disediakan oleh server. Keuntungan jaringan hybrid adalah sama dengan keuntungan menggunakan jaringan berbasis server dan berbasis peer. Jaringan hybrid memiliki kekurangan seperti pada jaringan berbasis server. Bitpertama pada IP address kelas A adalah "0" di dalam bilangan biner, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Sehingga, byte pertama IP address kelas A memiliki nilai dari 0-127 dalam bilangan desimal. Pada IP Address kelas A, terdapat 127 network dengan tiap networknya dapat mengalamatkan sekitar 16 juta host. Dalam suatu jaringan komputer, IP address memiliki 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian bagian networkNet ID dan bagian host Host ID. Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu dalam pembagian IP Adress. Perbedaan tiap kelas terletak pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut IP address kelas A Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host 255×255×255 IP address kelas B Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address network ID = dan host ID = Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yakni berjumlah network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. IP address kelas C IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. IP address kelas D IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas E IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Tambahan untuk Network Prefix, adalah istilah yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan. Post Views 2,228 Bitpertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255×255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:Pilihan Ganda.... Pilihlan salah satu jawabanA,B,C,D dan E yang benar pada soal berikut 1. Jenis kabel dibawah ini yang digunakan pada topologi bus adalah …… A. UTP C. STP D. Kabel Data E. Fiber Optic 2. Permasalah yang timbul pada jalur utama topologi bus adalah …… A. Data tidak sampai tujuan B. Terjadi tabrakan data Collision C. Kecepatan transfer data rendah D. Terjadinya kerusakan pada hub E. Boros kabel 3. Bagaimana pengaruh terhadap computer lain apabila salah satu konektor BNC putus? A. Kecepatan transfer data meningkat B. Kecepatan transfer data menurun C. Tidak ada pengaruh D. Tidak dapat terkoneksi ke jaringan E. Terjadi kerusakan pada NIC 4. Besar hambatan terminator yang digunakan pada topologi bus adalah …. A. 10 Ohm B. 75 Ohm C. 25 Ohm D. 100 Ohm 5. Central node pada topologi star berupa ….. A. Repeater C. Konektor D. Router E. Kabel 6. Kecepatan maksimum kartu jaringan jenis ISA pada topologi star adalah …… A. 5 Mbps C. 15 Mbps D. 20 Mbps E. 25 Mbps 7. Repeater dipasang jika jarak kabel UTP sudah lebih dari ….. B. 200 m C. 300 m D. 400 m E. 500 m 8. Fungsi dari tang Crimping pada pemasangan kabel UTP adalah …. A. Memotong kabel B. Mengelupas kabel C. Meratakan kabel D. Mengunci konektor 9. Pada pemasangan kabel straight, pin yang digunakan untuk mengirim transferring data adalah ….. B. 6 dan 8 C. 4 dan 5 D. 3 dan 6 E. 3 dan 8 10. Pada pemasangan kabel straight, pin yang digunakan untuk menerima recieving data adalah ….. A. 1 dan 2 B. 6 dan 8 C. 4 dan 5 E. 3 dan 8 11. Pemasangan kabel secara straight pada kabel UTP digunakan untuk menghubungkan ….. A. Komputer dengan computer B. Komputer dengan hub/switch C. Switch dengan router D. Hub dengan Repeater E. Client dengan Server 12. Apabila NIC sudah terinsall dengan baik, maka dapat dilihat meelalui …. A. Device manager dan Add/remove hardware B. Control panel dan Add/remove windows component C. Windows explorer dan regedit D. Network connection dan device manager E. My network places dan dxdiag 13. Mengapa alamat IP dengan octet pertama 127 tidak digunakan di kelas A? A. Sebagai cadangan untuk penelitian B. Merupakan IP khusus yang hanya dimiliki oleh server C. Merupakan IP LoopBack untuk untuk setiap computer yang ada D. Merupakan IP yang digunakan untuk keperluan routing jaringan E. Merupakan IP yang bersifat public untuk jaringan internet 14. Sebuah jaringan computer dengan jumlah computer 43. Maka subnet mask yang digunakan adalah ….. A. B. D. E. 15. Dalam pengalamatan IP Address, isian DNS berfungsi untuk ….. A. Menerjemahkan alamat IP ke alamat domain B. Koneksi ke jaringan C. Menghubungkan dua workgroup D. Koneksi dengan jaringan Client Server E. Koneksi dengan /Hostpot 16. Dibawah ini merupakan contoh koneksitas jaringan yang paling bagus adalah …… A. Reply from bytes=32 time=10ms TTL=64 B. Reply from bytes=32 time=15ms TTL=64 C. Reply from bytes=32 time=20ms TTL=64 D. Reply from bytes=32 time=25ms TTL=64 E. Reply from bytes=32 time=50ms TTL=64 17. Permasalahan yang mungkin terjadi pada software dalam koneksitas jaringan adalah berikut ini, kecuali….. A. Setting konfigurasi jaringan tidak benar B. Kesalahan nama Workgroup pada komputer C. Protokol yang tidak cocok D. Network Interface Card NIC rusak/mati E. Kesalahan service network 18. Untuk mengetahui koneksi komputer ke switch / hub, dapat dilakukan dengan mengecek suatu hal yang berikut ini, kecuali … A. Lampu indikator switch / hub B. Kabel LAN C. Lampu indikator LAN Card D. IP Address 19. Untuk mengakses CDROM yang ada didrive E dengan Ip address dari komputer orang lain yang sudah disharing, contoh isian di baris Open yang benar adalah… C. // D. //SMKN JMTN/E 20. Di bawah ini yang termasuk system operasi berbasis GUI kecuali …….. B. Apple C. Macintosh D. Windows E. Ubuntu 21. Di bawah ini adalah jenis-jenis sistem operasi, kecuali….. A. Ubuntu B. Windows XP C. Mac OS E. Red Hat 22. Sebuah jaringan computer dengan jumlah computer 43 maka memiliki subnet mask yang digunakan… A. B. D. E. 23. Panjang Net id pada kelas A B. 16 bit C. 24 bit D. 64 bit E. 32 bit 24. Panjang Host ID pada kelas B A. 8 bit C. 24 bit D. 64 bit E. 32 bit 25. Perintah untuk mengetahui jalur / rute suatu domain komputer / website mengguna-kan pada system Linux adalah ……… A. Ping B. Traceroute D. Ipconfig E. Ifconfig 26. Perangkat keras yang digunakan untuk menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation atau perangkat lainnya dalam jaringan disebut.......... B. Lan Card C. Modem D. USB E. Wireless 27. Topologi jaringan komputer yang menggunakan BNC T sebagai konektornya adalah.... B. Topologi Coaxial C. Topologi Ring D. Topologi Star, E. Topologi Workstation 28. Berikut ini merupakan gambar perangkat jaringan.... A. Bridge B. Card Reader C. Modem E. Wan Card 29. Salah satu keuntungan jaringan komputer menggunakan topologi bus adalah …. A. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil B. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa menggangu workstation lain. C. Kepadatan lalu lintas pada jalur utama D. Diperlukan repeater untuk jarak jauh E. Lay out kabel kompleks 30. Agar penggunaan kabel coaxial jenis thinnet optimal maka setiap ujung harus diterminasi dengan.... A. Pembungkus kaber isolator B. T-Connector 0,5 meter D. Terminator 500-ohm E. Transceiver External 31. Perintah “PING” pada jaringan digunakan untuk hal-hal yang berikut ini, kecuali.... A. Menguji fungsi kirim sebuah NIC B. Menguji fungsi terima sebuahNIC C. Menguji kesesuaian sebuah NIC D. Menguji konfigurasi TCP/IP E. Menguji koneksi jaringan 32. Untuk melihat konfigurasi alamat IP pada sebuah komputer digunakan perintah.... A. Ip all B. Ipall C. Ip config E. Ipconfigurasi 33. Apakan kepanjangan dari DHCP.... A. Dynamic Hosting Configuration Protocol. B. Dinamis Host Configurasi Protocol. C. Dynamic Hosting Confidenci Protocol D. Dinamic Host Confidenci Protocol. E. Dynamic Host Configuration Protocol. 34. Dalam pengalamatan IP Address, Isian DNS berfungsi untuk… A. Menerjemahkan alamat ip ke alamat domain B. Koneksi ke jaringan internet C. Menghubungkan 2 workgroup D. Koneksi dengan jaringan Client server E. Koneksi dengan Hotspot 35. Jenis IP address untuk jaringan berukuran kecil atau Local Area Network adalah.... A. Kelas A B. Kelas B D. Kelas A dan B E. Kelas B dan C 36. Tujuan dibentuknya workgroup A. Mempermudah pengalamatan IP B. Mempermudah transfer data C. Mempermudah sharing data D. Mempermudah koneksi internet E. Mempermudah pengelolaan jaringan 37. Dalam konfigurasi berbagi pakai koneksi internet internet connection sharing, komputer yang tersambung dengan internet akan berfungsi sebagai.... B. dump C. router D. switch E. server / gateway 38. Pemasangan NIC pada computer tidak plug and play disebabkan… A. Belum ada driver NIC pada OS B. NIC bertipe ISA C. NIC bertipe PCI D. NIC rusak E. NIC bertipe AGP 39. Pada pemasangan kabel straight, pin yang digunakan untuk mengirim transmit data adalah.. A. 1 dan 2 B. 4 dan 5 C. 3 dan 8 D. 7 dan 6 40. Kombinasi pengkabelan straight pada jaringan komputer yang sesuai dengan standart internasional adalah.... A. White orange – orange - white green – blue - white blue - green – white brown - brown B. White orange – orange - white green – green - white blue - blue – white brown - brown C. White green – green - white orange – blue - white blue - orange – white brown - brown D. White orange – orange - white green - green - white blue - blue – white brown - brown E. Orange – white orange – green – white green - white blue - blue – white brown – brown-
Alamatalamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol).Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier.Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiapKenapa Perlu Mengetahui Panjang Net ID pada Kelas A? Hello Sobat Trends, kali ini kita akan membahas tentang panjang Net ID pada kelas A. Sebelum masuk ke pembahasan lebih dalam, kita perlu tahu terlebih dahulu apa itu Net ID. Net ID adalah sebagian dari alamat IP yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan. Jadi, mengapa perlu mengetahui panjang Net ID pada kelas A?Ketika kita ingin membuat jaringan, baik itu untuk keperluan bisnis, pendidikan, atau bahkan untuk keperluan pribadi, kita perlu mengetahui panjang Net ID yang sesuai dengan kebutuhan jaringan kita. Dalam kasus ini, kita akan membahas panjang Net ID pada kelas A. Kelas A Apa Itu? Kelas A adalah salah satu kelas dalam alamat IP yang terdiri dari angka 0 hingga 127. Kelas ini memiliki panjang Net ID sebesar 8 bit atau 1 byte. Artinya, kita dapat menggunakan 126 jaringan dengan masing-masing jaringan dapat menampung hingga perlu diingat bahwa Net ID dan Host ID pada kelas A tidak selalu sama. Kita dapat membagi Net ID dan Host ID sesuai dengan kebutuhan jaringan kita. Misalnya, kita bisa membagi Net ID menjadi 2 atau 3 bagian dan menggunakan Host ID untuk menampung host dalam setiap jaringan yang kita buat. Cara Menghitung Panjang Net ID pada Kelas A Ada beberapa cara untuk menghitung panjang Net ID pada kelas A. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan notasi CIDR Classless Inter-Domain Routing. Notasi ini digunakan untuk memperjelas panjang Net ID yang digunakan dalam suatu untuk menghitung panjang Net ID pada kelas A dengan notasi CIDR /8, kita harus menghitung jumlah bit yang digunakan untuk Net ID. Dalam kasus ini, panjang Net ID adalah 8 bit atau 1 byte. Keuntungan Mengetahui Panjang Net ID pada Kelas A Mengetahui panjang Net ID pada kelas A sangat penting dalam membuat jaringan. Dengan mengetahui panjang Net ID yang sesuai dengan kebutuhan jaringan kita, maka kita dapat mengatur jaringan dengan lebih efisien dan itu, dengan mengetahui panjang Net ID yang sesuai, maka kita dapat menghindari masalah yang mungkin terjadi dalam jaringan kita. Misalnya, jika panjang Net ID terlalu kecil, maka kita tidak dapat menampung banyak host dalam jaringan tersebut. Sebaliknya, jika panjang Net ID terlalu besar, maka kita akan membuang-buang ruang IP yang tidak digunakan. Penggunaan Panjang Net ID pada Kelas A Panjang Net ID pada kelas A digunakan untuk mengidentifikasi jaringan dalam sebuah alamat IP. Dalam kelas A, angka pertama pada alamat IP menunjukkan Net ID, sementara angka selanjutnya menunjukkan Host jika kita memiliki alamat IP maka Net ID-nya adalah sementara Host ID-nya adalah 1. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan Net ID untuk membuat jaringan yang terdiri dari banyak host. Kesimpulan Dalam membuat jaringan, kita perlu mengetahui panjang Net ID yang sesuai dengan kebutuhan jaringan kita. Dalam kasus ini, kita telah membahas panjang Net ID pada kelas A yang terdiri dari 8 bit atau 1 mengetahui panjang Net ID yang sesuai, kita dapat mengatur jaringan dengan lebih efisien dan efektif. Selain itu, kita juga dapat menghindari masalah yang mungkin terjadi dalam jaringan artikel ini bermanfaat bagi sobat semua dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya. Related video of Panjang Net ID pada Kelas A Adalah
PadaPQR di atas - Roboguru; Top 4: Top 10 pada gambar diatas segitiga pqr siku siku di r panjang ps 3 cm Top 5: Top 10 pada gambar diatas segitiga pqr siku-siku di r dan rs 2022; Top 6: Top 9 segitiga pqr siku-siku di p pq 6 cm pr 8 cm dan ps tegak lurus qr Top 7: Segitiga pqr sku-siku di p, panjang pq = 6 cm dan ps tegak lurus qr
IP Address adalah salah satu dari macam-macam protokol jaringan yang berguna untuk menghubungkan sebuah komputer dengan jaringan komputer. Ibaratnya, IP address adalah alamat “rumah” di sebuah jaringan “kota” atau bahkan di bumi. Nah, ternyata, IP address tidak serta merta digunakan secara sembarangan. Jika alamat rumah, Anda masih bisa melihat beberapa nama daerah atau nama jalan yang mirip walaupun berbeda kota. Sedangkan di dalam jaringan komputer, Anda tidak akan mengenal alamat yang sama. Alasannya, jika sama, maka akan terjadi konflik di dalam sistem jaringan komputer karena ada host yang memiliki IP address yang sama. Jika Anda tidak percaya, coba Anda lakukan cara cek IP address di komputer Anda dengan komputer lain yang terhubung di dalam jaringan yang IP address haruslah berbeda di tiap jaringan. Sedangkan secara teori, pengalamatan komputer di dalam jaringan komputer yang menggunakan IP versi 4 IPv4 adalah komputer atau host di seluruh dunia. Jumlah tersebut didapat dari 256 didapatkan dari 8 bit dipangkat 4 karena terdapat 4 oktet, sehingga didapat perhitungan 255 x 255 x 255 x 255. Jumlah tersebut harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Jumlah tersebut tentu saja tidak bisa mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin canggih. Belum ditambah suburnya perkembangan handphone yang terkoneksi dengan internet dan beberapa perangkat yang sudah mengusung IoT Internet of Things.Meskipun saat ini sudah diciptakan IP versi 6 IPv6 yang batas maksimalnya secara teoritis bisa mencapai hingga 2128=3,4 x 1038, namun kenyataannya infrastruktur internet di dunia saat ini masih banyak yang menerapkan IP versi 4. Oleh karena itu, mau tidak mau, administrator jaringan harus mengakali keterbatasan pengalamatan yang dimiliki oleh IPv4 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah dengan pembagian kelas IP Address berdasarkan skala jaringan dan subnetting. Hmmm apaan tuh?Pembagian kelas pada IP Address ditujukan untuk mempermudah pengalokasian fungsi IP Address di dalam jaringan komputer, baik untuk host atau jaringan tertentu serta untuk keperluan tertentu. Sedangkan subnetting dimaksudkan untuk membagi beberapa bit dari bagian host menjadi bit tambahan pada bagian network. Hal tersebut bisa menambah network baru dan untuk mengefisienkan pengalokasian berdasarkan jumlah host yang terhubung ke jaringan tersebut. Kedua hal ini sering diimplementasikan pada sebuah sistem jaringan gimana sih pembagian kelas IP Address dan subnetting itu? Kali ini, kami akan membahasnya secara lengkap untuk Anda. Mari simak pembahasan di bawah Pembagian Kelas IP AddressIP Address terbagi menjadi 2 bagian, yakni bagian network net ID dan bagian host host ID. Net ID berfungsi untuk identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berfungsi untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit awal pada IP Address merupakan network bit atau network number, sedangkan sisanya untuk antara bagian network dan host tidaklah tetap, bergantung kepada kelas network. Nah, IP address sendiri terbagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlah hostnya. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut IP address kelas ABit pertama pada IP address kelas A adalah “0”, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127 dalam bilangan desimal. Jadi, pada IP Address kelas A terdapat 127 network dengan tiap networknya dapat menampung sekitar 16 juta host. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, misalnya pada jaringan telekomunikasi global. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP Address kelas BDua bit pada IP address kelas B selalu diatur “10” sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191 dalam bilangan desimal. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID. Sehingga, jika ada komputer yang mempunyai IP address maka network ID-nya = dan host ID-nya = Pada IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yang jika ditotal akan memiliki jumlah netowrk dengan jumlah host tiap network yaitu 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP Address kelas CIP address kelas C biasanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN Local Area Network. Tiga bit pertama pada IP address kelas C selalu diatur “111”. Network ID-nya terdiri dari 24 bit dan host ID-nya terdiri dari 8 bit. Sehingga, class ini dapat membentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP address kelas D IP Address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama pada IP address kelas D selalu diatur “1110”, sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247 dalam bilangan desimal. Sedangkan bit-bit selanjutnya diatur sesuai dengan keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting, tidak dikenal istilah network ID dan host address kelas E IP address kelas E sebenarnya tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama pada IP address kelas ini selalu diatur “1111”, sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255 dalam bilangan tambahan, dalam IP address dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjukkan bagian network. Penulisan network prefix ditunjukkan dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misalnya, untuk menunjukkan satu network kelas B digunakan penulisan Nah, angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host IDTernyata, dalam menentukan network ID dan host ID di dalam IP Address tidak bisa sembarangan, apa saja syaratnya? Sebagai protokol jaringan yang memiliki standar, kita harus mengikuti standar yang diterapkan oleh protokol tersebut. Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host IDNetwork ID tidak boleh sama dengan 127Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang SubnettingUntuk efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, administrator jaringan biasanya melakukan subnetting. Tujuan dari subnetting adalah untuk “memindahkan” pemisah antara bagian network ID dan host ID dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. IP address satu network menurut struktur bakunya dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini dapat menciptakan sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network juga bertujuan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap network tersebut memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan subnetting, Administrator Jaringan dapat menentukan pengaturan host address seluruh bagian dari suatu perusahaan besar kepada setiap bagian, untuk memudahkan dalam pengaturan keseluruhan network yang subnet didefinisikan dengan mengaplikasikan masking bit subnet mask kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yaitu terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang di-masking ditutupi oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking on , sedangkan bit 0 tidak aktif off . Sebagai contoh, kami berikan satu IP Address kelas A dengan nomor Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikutDari aturan baku, bagian network dari IP Address ini adalah 44 dan bagian host adalah Network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 16 juta host yang terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan akan diaplikasikan subnet mask sebanyak 16 bit Biner = 00000000 . Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama dari subnet mask tersebut bernilai 1, sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 16 bit pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai network bit. Bagian network akan berubah menjadi dan bagian host menjadi Kapasitas maksimum host yang langsung terhubung pada network tersebut berubah menjadi sekitar 65 ribu mask di atas akan identik dengan aturan baku IP Address kelas B. Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu network IP Address kelas A, network tersebut terbagi lagi menjadi 256 network baru dengan kapasitas masing-masing subnet setara network kelas B. Penerapan subnet yang lebih jauh seperti 24 bit pada kelas A akan menghasilkan jumlah network yang lebih besar dengan kapasitas masing-masing subnet yang lebih sedikit. Network IP Address kelas C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subnet dengan mengaplikasikan subnet mask yang lebih tinggi, misalnya seperti untuk 25 bit 26 bit 27 bit dan dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan membuat 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast Address. Network address diartikan dengan cara mengatur seluruh bit host bernilai 0, sedangkan broadcast address dengan mengatur seluruh bit host bernilai 1. Network address atau alamat network adalaha alamat yang berguna pada informasi routing. Dengan alamat ini, suatu host tidak perlu mengetahui address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah network address yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network kelas IP address dan subnetting dilakukan di dua tempat yang berbeda. Subnetting hanya dilakukan pada jaringan komputer lokal atau LAN. Untuk network di luar jaringan lokal, nomor network yang dikenali tetap nomor network baku menurut pembagian kelas IP Address. Jika sudah berurusan dengan jaringan di luar lokal, artinya hal tersebut sudah menjadi tugas routing yang dilakukan oleh router. Jenis-jenis routing yang dilakukan pun tergantung dari konfigurasi yang diatur oleh artikel kami kali ini seputar pembagian kelas ip address dan subnetting. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda seputar networking.Kecepatanmaksimum kartu jaringan jenis ISA pada topologi Star adalah : a. 5 mbps. b. 10 mbps. c. 15 mbps. d. 20 mbps. e. 25 mbps. JAWABAN:karena kartu jaringan ISA hanya memiliki kecepatan maksimum 10Mbps. 14. Pada kabel UTP tujuan diliitkannya satu kabel dengan yang lain (Twisted) adalah.